“Harusnya Horor”: Film Horor-Komedi Baru dari Reza Arap

Tahun 2026 akan jadi tahun menarik bagi pecinta film horor-komedi di Indonesia. Sebab, sutradara dan kreator multitalenta Reza Oktovian — lebih dikenal sebagai Reza Arap — memulai debut penyutradaraannya lewat film berjudul Harusnya Horor.
Film ini diproduksi oleh Ess Jay Pictures, yang merupakan anak perusahaan dari SinemArt.
Reza Arap akan tampil tidak hanya di kursi sutradara — ia juga akan menjadi pemain. Bersama dia, film ini dibintangi oleh aktor, kreator konten, serta komunitas kreatif yang selama ini dikenal oleh publik.
Sinopsis & Konsep “Harusnya Horor”
Menurut rilis resmi dan informasi media, inti cerita Harusnya Horor mengambil tema berbeda dari horor pada umumnya:
- Film ini berkisah tentang hantu yang tidak menyeramkan. Hantu tersebut kemudian bekerja sama dengan sekelompok konten kreator horor yang sedang kesulitan finansial — “horor kismin” — untuk membuat video horor agar sang hantu bisa terlihat menyeramkan dan memenuhi keinginan terakhirnya.
- Namun, perjalanan itu ternyata berujung lebih dari sekadar mengejar takut dan viral — mereka bersama-sama belajar tentang makna hidup, persahabatan, koneksi, dan cinta.
Dengan premis ini, Harusnya Horor menjanjikan sensasi horor yang dibalut satir, humor, dan pesan kemanusiaan — kombinasi yang bisa menarik bagi penonton yang bosan dengan horor klise.
Siapa Saja yang Terlibat — Pemeran & Tim Produksi
Film ini melibatkan banyak nama — dari kreator konten, aktor, hingga komunitas livestreaming:
- Sutradara: Reza Arap (debut sebagai sutradara film layar lebar).
- Penulis naskah: Rahabi Mandra bersama Syahrun Ramadhan.
- Pemeran / kru yang terlibat: dari komunitas kreator & influencer seperti AAA Clan — misalnya Tierison (Jot), Garry Ang, Yukatheo — serta komunitas livestreaming/geng Marapthon, termasuk Aldy Renaldy, Bravyson, Niko Junius, Ariyanto, Teguh Prakoso.
- Pemeran pendukung lain: Lula Lahfah, Ronny P. Tjandra, serta talenta baru seperti Malka.
- Produksi: oleh Ess Jay Pictures. Produser: David Suwarto, Sridhar Jetty, dan Jimmy Lalwani.
Kolaborasi antara kreator konten, influencer, komunitas streaming, serta sineas tradisional ini jadi salah satu daya tarik tersendiri — memberi harapan film dengan energi segar, berbeda dari horor konvensional.
Potensi & Tantangan — Apakah Harusnya Horor Bisa Sukses?

Potensi — Ide Segar & Relevansi Zaman Digital
- Ide film: menggabungkan horor, komedi, satir, dan realitas konten digital sekarang — tentang kreator, viral, dan perjuangan ekonomi. Tema ini relevan bagi generasi muda yang familiar dengan dunia konten dan media sosial.
- Debut sutradara yang sudah punya basis fans di dunia digital: Reza Arap sebelumnya terkenal sebagai YouTuber dan musisi. Hal ini bisa menarik perhatian penonton yang sudah mengenalnya, tapi penasaran dengan karya layar lebarnya.
- Kombinasi aktor, kreator, komunitas luas — potensi chemistry dan keberagaman karakter — memberi kesan segar dan inklusif, berbeda dari film horor tradisional.
- Selain horor, cerita ini punya unsur persahabatan, cinta, dan makna hidup — memberi nilai lebih dari sekadar ketakutan. Bagi penonton yang mencari hiburan dengan kedalaman emosional, ini bisa jadi daya tarik.
Tantangan — Ekspektasi, Eksekusi, dan Genre Horor-Komedi
- Genre campuran horor + komedi + satir terkadang sulit dijalankan: jika komedi terlalu dominan, unsur horor bisa hilang; sebaliknya, jika horor ditonjolkan, tone komedi/satir bisa terasa janggal. Film harus menjaga keseimbangan agar tidak mengecewakan.
- Penonton horor tradisional bisa berharap nuansa menakutkan yang kuat; karena premis “hantu tidak menyeramkan”, ada risiko banyak yang merasa “kurang horor”.
- Karena film ini masih dalam tahap produksi / syuting (per Agustus 2025), detail seperti tanggal rilis resmi, durasi, trailer, atau materi promosi masih minim — menimbulkan ketidakpastian bagi penonton.
- Jika eksekusi cerita, skenario, atau penyutradaraan tidak matang — misalnya naskah tak kuat, pacing buruk, karakter tidak berkembang — film bisa gagal memaksimalkan potensi konsepnya. Ini tantangan besar mengingat genre campuran.
Kesimpulan — Mengapa Kamu Perlu Menunggu “Harusnya Horor”
Harusnya Horor bukan sekadar film horor biasa. Ia membawa premis yang unik: hantu yang tak menyeramkan, kreator konten dalam realitas digital, perjuangan finansial, serta kolaborasi komunitas kreatif. Kombinasi ini memberi warna segar dan relevan pada perfilman horor Indonesia.
Dengan debut sutradara dari Reza Arap, plus dukungan tim produksi dan aktor/kreator multitalenta, film ini memiliki potensi besar untuk menjadi tontonan menarik yang berbeda dari film horor pada umumnya di Indonesia.
Tentu saja, keberhasilan film ini sangat bergantung pada eksekusi — skenario, tone, keseimbangan antara horor & komedi, serta chemistry para pemain. Jika semua aspek dijalankan dengan baik, Harusnya Horor bisa jadi film horor-komedi favorit 2026.
Untuk review film lainnya, pantau terus UPDATE FILM — update setiap hari buat kamu.
Baca Juga Legenda Kelam Malin Kundang (2025) – Adaptasi Thriller Modern

1 thought on “Harusnya Horor — Review & Info Film Horor-Komedi 2026”